Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Mau dan membaca, perubahan terkecil yang utama

Tidak ada komentar
Dalam kisah hidup saya, pergumulan dengan skripsi sudah bukan pertanyaan yang tidak diketahui teman-teman saya. Bully dari mana-mana menyeruduk saya di berbagai sisi, tak ayal bagai raksasa kurawa, self-denial pun akhirnya muncul, menguasai dan menutup potensi pengembangan diri saya. Namun sekalipun, saya akui sekarang, bahwa semua proses itu tidak merugikan saya sedikitpun, dalam masa 'pencaharian diri' itu, saya mulai belajar membaca dan mendengar berbagai buku baik tulisan/audio tentang pengembangan diri, sampai akhirnya Puji Tuhan dengan bantuan teman-teman, kemarin pada tanggal 13-februari-2015 akhirnya sidang juga.

Saya akui, menutup diri / self-denial itu bener-bener mematikan. Ibarat kita sedang terikat dan ada di dalam sebuah lubang di tengah hutan, yang di atasnya tertutup oleh kayu-kayu dan terkamuflase oleh daun. Kita yang menutup diri dan menjauh dari kenyataan sebenarnya secara paradox membutuhkan orang lain untuk membuka penutup kamuflase itu dan melepaskan ikatan kita. Orang lain bisa secara langsung (bertemu fisik) atau bertemu dengan rupa tulisannya.


Hukum fisika, untuk gaya (F), mengatakan F'aksi = F'reaksi. Hukum ini menurut pendapat saya tidak hanya berlaku untuk sains saja, tapi juga untuk sosial. Buktinya, ketika dalam 'pencaharian itu' saya melakukan aksi (baca buku, baca dari suara dan ikut pelatihan-pelatihan), terdapat perubahan (reaksi) yang saya dapatkan hingga sekarang. Kalau dikatakan saya berubah hanya berasal dari teman saja, itu juga tidak benar. Karena perubahan itu pertama-tama atas seijin kita, karena tidak semua orang diajak berubah dan dia mau.

Mau dan membaca buku, itu adalah F-aksi yang paling kecil yang sangat mungkin kita lakukan. Kita di jaman informasi, dan buku terdapat di manapun. Apabila kita niat kita bisa meminjam ke siapapun yang kita minta, apabila kita menjelaskan kepada mereka masalah kita dan permintaan minta tolong yang tulus. Pasti akan dibantu kok!

Dalam konteks buku pengembangan diri, tulisan-tulisan dalam buku tersebut menyimpan nilai yang berhasil, diinginkan oleh penulis, untuk kita resapi dan terapkan. Dalam belajar janganlah skeptis sebelum mengujinya dahulu, karena kita dalam posisi manusia yang tidak tahu apa-apa.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar