Mengomentari kasus pelecehan rumah sakit 2018
Heboh terjadi pelecehan di rumah sakit oleh oknum perawat (pria) terhadap pasien (wanita) pada saat kondisi tidak sadar. Berita ini menjadi viral di internet dengan bantuan youtube dan para youtubers yang mencari untung. Sebuah ironi!
Beberapa point yang ingin saya komentari adalah sebagai berikut:
- Menyayangkan bahwa ada orang yang tidak peka dengan apa yang disebut aib. Aib itu jangan disebar-sebar dan kalau bukan penjahat, janganlah kita mencari duit dari aib. (belum lagi ada editan video yang korban tidak disensor).
- Dengar ada komentar netizen bahwa baik ada RS yang memisahkan antara pria dan wanita. Saya sangat tidak setuju dengan paham ini, bagaimanapun insiden ini adalah kejahatan yang tidak bisa dibenarkan. Dan kejahatan seksual itu adalah tindak-tanduk yang bagaimanapun 'melanggar peraturan'. Ada peraturan apapun, kalau karakternya jahat, pasti akan terjadi.
- Rumah sakit tidak bisa disalahkan seutuhnya karena perawat. Dan perawat ini mungkin sudah teracuni dengan berbagai 'fantasi' yang tidak sepantasnya. Harus ada rehabilitasi dan contoh hukuman pada perawat ini (hit one to remind the others).
Institusi Rumah Sakit seharusnya menjadi tempat kepercayaan pasien, di mana pasien seharusnya dirawat dalam kondisi lemah mereka. Saya prihatin sebagai lulusan jurusan kesehatan, sebaiknya juga paham (tanpa diomongi pun) ada batas antara pria dan wanita, belum menikah atau tanpa persetujuan.
Dalam keprofesian kesehatan saya ingat betul selalu ada sumpah bakti yang dilakukan, dalam hal ini perawat di link ini, menyebutkan hal sbb:
Saya tidak tahu apakah 'telah ada pembaharuan' atau belum, namun setidaknya ada pun - tidak akan jauh berbeda. Kalau melanggar sumpah biasanya perawat keprofesiannya akan dicabut dan harus menggeluti profesi lain, betapa ruginya tindakan seperti ini.
Semoga ada payung hukum yang jelas supaya keadilan tetap terjaga di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar