Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Just Communicate

Tidak ada komentar
Banyak sekali yg ingin kuungkapkan, tetapi kupikir sekali lagi hal itu akan mengurangi waktu untuk bekerja. Memang waktu dari untuk hati-ke-hati akan selalu lama, melepaskan pengertian dari 1 kepala ke kepala yang lain agaknya sangat rumit. Mengingat banyak sekali faktor sosial
yang mempengaruhi persepsi - sesuatu yang diajarkan pada mata kuliah psikologi.

Persepsi itu terbentuk dari tingkah dan polah, ada teori yang bilang bahwa persepsi pada kondisi di ruang tamu (sebagai awalan) akan menentukan persepsi berikutnya di ruang keluarga. Tetapi sesuai dengan kepribadian saya, yang menyerupai Thomas - Rasul (Didimus), saya tidak akan percaya sebelum membuktikan sendiri. Saya berpendapat, "tidak percaya pada suatu teori tidak selalu salah". Karena saya membuktikan akhir-akhir ini bahwa sesuatu yang absolute sebenarnya mudah sekali obsolete. Seperti ketika kita melekatkan suatu persepsi pada seseorang tanpa bisa berpikir bahwa orang itu sebenarnya berbeda sekali. Kita anggap baik, tetapi aslinya buruk; kita anggap buruk, tetapi dibalik itu menyimpan kebaikan.

Menyinggung satu sifat yang kekanak-kanakan, yaitu sifat like-and-dislike: sifat yang berdasarkan perasaan suka / tidak suka semata. Sifat seperti ini cenderung dimiliki orang yang tidak berpikir logis dan tidak dewasa: seperti anak-anak yang ketika kelakuannya salah, dan ditegur dia akan marah & berbuat aneh-aneh pada sekelilingnya untuk membalas kepada yang lebih tua. Dan parahnya dia akan nggondok dalam waktu lama, sampai orang tua / kakaknya itu memberikan dia permen / sesuatu yang dia suka. Bayangkan saja terjadi pada orang yang dewasa?
sumber gambar dari www.tessing.com
sumber gambar dari www.tessing.com


Banyak sekali pembenaran untuk menjadi seperti ini, tapi yang perlu kawan-kawan mengerti itulah perbedaan antara menerima karunia Roh ataupun tidak. Menerima teguran dengan baik adalah merupakan perbaikan diri, dan juga memberikan diri untuk menerima teguran juga baik adanya.

Tetapi sebenarnya point kedewasaan di sini yang perlu saya tekankan adalah melakukan apa yang kita imani dengan sepenuh hati kepada Tuhan Allah, bukan kepada manusia yang fana.

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan
-perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar