Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Kritik nilainya, bukan manusianya

Tidak ada komentar
Hendaknya suatu kritik terarah pada nilai bukan subjeknya, mengapa? Apabila yang dikritik subjek dengan sifatnya, maka fokus kita hanya akan terarah pada subjek tersebut saja dan kita tidak bisa mengantisipasi apabila ada pihak2 lain yang akan membuat masalah sama (nilai sbg akar masalah).
Misal: kritik thd pendudukan oleh israel, jika kita benci israel mendahului masalah geo-politik nya (sbg akar masalah) olehnya. Bisa-bisa apabila ada gejala pendudukan negara lain kita kaget dan tidak paham kondisi karena membiasakan benci personal  mendahului kritisisme terhadap ideologi. Kita akan mudah digiring ke manapun kebencian itu membawa kita, krn dasar pertimbangan kita secara pribadi tidak cukup matang dan rapuh.

Misal 2: benci hendi karena dia pernah menipu melebihi daripada benci ditipu. Kita akan tidak pernah belajar. Kita benci hendi seumur hidup tapi lupa dalam segala agama ada istilah pertobatan dan sifat manusia yang dinamis (tidak statis seperti robot, yang manusia bisa berbalik dan menjadi baik/jahat). Dan lebih parahnya kita tidak belajar untuk anti untuk kena tipu. Hehehe

Don't forgive, don't forget.
Jangan maafkan dan lupakan sebuah nilai buruk sebagai keprihatinan dan memoria passionis dalam menjalani hidup yang lebih besar.

#justsaying

Tidak ada komentar :

Posting Komentar