Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Prosa 25 april

Tidak ada komentar
Fikiran adalah proyeksi masa lalu terhadap masa kini, 
harapan adalah proyeksi masa depan terhadap masa kini,
sedangkan saat ini adalah waktu di mana ruh menempa jasmani menjadi lebih baik,

Ketika pikiran dan harapan saling menerjang maka terbentuk suatu distorsi,
distorsi ini kadang akan menguasai diri dan membekukan alam kalbu,
distorsi ini membentuk ketidakpastian,
ketakutan akan ketidakpastian selalu menguasai hati manusia, 

Namun pembelajaran ini tidak akan pernah berhenti,
karena menjadi dewasa adalah mengikuti terus pembelajaran,
atau berhentilah itu karena kita sudah mati dalam tubuh yang hidup,

Ketika arus penghakiman dalam distorsi itu terus menerus disuarakan,
kata-kata hati nurani dan wahyu Tuhan akan sulit sekali terdengar,
kata-kata ini bersifat menyejukkan bagaikan suara hujan rerintik di pedesaan,
kata-kata ini membawa kita pada arus masa kini,

Namun bukan sebuah pengertian yang kucari namun pemahaman utuh dalam diri,
ketika serasa diri ini dihimpit maka tertekan adalah sebuah pilihan,
pemikiran adalah sebuah persepsi dalam suatu perspektif,

Persepsi ini dibentuk oleh keinginan kita,
sedangkan perspektif adalah konstruksi lama dari fikiran kita,
sedang perubahan keinginan kita ini dibentuk oleh kesadaran akan keinian,
kesadaran ini adalah anugrah dan hakikat hidup itu sendiri,

Namun detak jantung masih berdetak, oh.. aku ternyata masih ada sekarang ini.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar