Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Opini Terhadap Ahok-Djarot tidak terpilih dan Anies-Sandi menang (pilkada jakarta 2017)

Tidak ada komentar
Di sini saya menulis kasual saja, banyak teman-teman yang mungkin tulisannya akan begitu panjang tentang - hal yang sebenernya parsial - di Indonesia yang luas ini. Berita Djakarta tidak lebih penting daripada berita di Medan, Sorong, dll semua mempunyai bobotnya sendiri di mata masyarakat.





Pembahasan-pembahasan tentang opini pilkada jakarta ini mungkin tidak lepas dari point-point sebagai berikut:
  1. Video dengan arti 'Editan ala Buni-Yani' yang berhasil menyeret Ahok, padahal sebenernya banyak tokoh-tokoh yang mengatakan tidak masuk akal
  2. Politisasi Agama (lewat gerakan-nomor-kamar-hotel), brutal sekali!
  3. Mengangkat agenda korupsi alang-alang-hambalang
  4. Mengangkat kasus Antasari, sebagai ogoh-ogoh sekejap saja.
  5. Mengangkat fakta bahwa sumber dana gerakan-nomor-kamar-hotel oleh tokoh-tokoh bahkan yang beragama kristen, ketum per*ndo
  6. Isu rasisme ala carte orde baru
  7. Kasus Makar (yang langsung hilang senyap)
*Bagaimanapun saya percaya bahwa apa yang tertulis ini berhubungan dengan pilgub jakarta. Tapi untuk tahun ini demikian ganas, hingga ada nomor 7 tentang makar. Namun santai... saya akan bahas ini secara lain.

Dalam politik, saya percaya bahwa tidak ada persahabatan yang absolut. Tokoh politik, kebanyakan, hanya sebagai vessel saja untuk pemilik modal. Mungkin ini adalah dosa turunan gembor-gembor pragmatisme oleh filsuf Americana yang muncul pada tahun 1900an (John Dewey). Pragmatisme dan shortemisme menjadi makanan lezat bagi para politisi.

Di sisi lain saya tidak kaget jika Anies bakal menang, karena sejak tahun 2011, pernah terceletuk dari salah satu pembimbing saya bahwa program 'Indonesia Mengajar' adalah bener-bener seekor kuda troya. Bukan kuda-sehat-bahenol-good-breed-biasa, apalagi kuda yang kurus kerempeng! Jujur untuk menilai kinerjanya - selain keberhasilan program Indonesia Mengajar, dari anies, secara kasat mata sulit sekali - kecuali dari posisinya sebagai dosen di Universitas Paramadina.

maaf saya memang sejak awal tidak tertarik dengan riuh-gemuruh glodak-glodak pilgub jakarta.

Sedang untuk Ahok sendiri, saya rasa akan terlalu utopia bila 'premanisme yang sudah ngeroot' banget seperti itu, dicambuk keras-keras agar esoknya langsung berbalik (metanoia). Bahkan orang yang males pun (katanya) untuk bisa merubah habbit, butuh waktu 21 hari. PENOLAKAN MESTI ADA. Pertanyaan selanjutnya berapa tahun itu '21-hari-nya' societas? Tak ayal dengan pendapat sebelumnya, mungkin saya akan dianggap berpikir: 'Anies tidak akan seperti Ahok'... ya memang sih, kan daya jual kecap merk lain datang dari branding yang 'selalu tidak seperti' kecap saingannya.
namun untuk kasus calon gubernur yang menang ini harus dilihat juga bagaimana cara tim mereka memenangkan pasangannya, ngeri tapi pengertian banget untuk bisa menang-pilgub.
Ahok pun saya rasa memiliki kelemahan, yaitu kurang bisa diplomatis terhadap sesuatu. Ya seperti sebelumnya yang saya bilang tentang merubah habit. Sebagai calon yang independen, dukungan partai juga tentunya 1/2 hati. Untuk doi menjadi titik tertinggi (max/min) dalam kurva, menjadi seperti itu juga bagus bagi partai.


Dalam Anime tokoh yang bisa menyatakan Anies adalah tokoh Rustal Elion pada Gundam Iron Blooded Orphans (IBO). Sebagai tokoh yang mampu menggunakan bahkan senjata terlarang 'Dáinsleif' dan cara-cara yang 'machiavelian' dalam mencapai tujuan. Tapi jujur saya tidak tahu bagaimana kelak nanti - turn-out dari pemilihan ini - apakah akan sama dengan versi pada anime gundam itu atau tidak.

Pada cerita Gundam IBO ini tokoh protagonis (Tekkadan) malah kalah dengan tokoh antagonis (Gjallarhorn faksi-non-rebel). Rustal pada akhirnya bisa memimpin dunia yang imbang yin-yang-nya. Ada satu kata-kata yang membekas dalam hati saya dari doi, yaitu: 'biarlah serigala-serigala hidup dan saling mengambil untung (jangan total dibersihkan)', namun order harus tetap terjaga!' Terjadi deal-deal baru yang terjadi pada akhirnya. Perjuangan Tekkadan untuk mengakhiri adanya perbudakan luar angkasa (space-rat) juga ironisnya terwujud dalam dunia-baru yang diwacanakan oleh Rustal (walau tekkadan diWIPE out oleh Faksi Gjallarhorn Pro Rustal). Tokoh oposisi dari Rustal Elion (Kudelia, sahabat tekkadan) juga diberikan hadiah untuk menjamin kooptasinya yang baik ke depan.

Sebaliknya, tokoh protagonis yang terlalu idealis dengan membersihkan kejahatan sebersih-bersihnya (atau tujuan saklek-mantepnya) malah hangus karena tidak menjaga balance-of-will, yang akibatnya mereka independent (independen di sini saya lihat sebagai akibat, bukan pilihan). Namun berbeda dengan sikon dalam cerita anime dalam politik modern tidak ada merchenary atau peperangan-taktis-lapangan dengan senjata. Sehingga imminent danger tidak selalu terasa.
Namun ada kemiripan antara 'tentara-perang' milik tokoh Rustal dan Anies: bahwa itu bener-bener humongous. Walau modal sebagai salah satu dimensi tidak menjamin kemenangan, tapi strategi juga dapat dibeli bukan? Terbukti dari kalah telaknya (hampir menyentuh 20%), strategi-nya luar biasa.
 
Saya jujur tidak saklek dengan mengatakan bahwa apabila bukan Ahok yang memimpin pasti korupsi lancar-jaya, saya percaya bahwa pola pikir seperti ini ditanamkan oleh media saja. Banyak pemimpin lain yang mungkin melakukan hal yang sama tapi lebih tertutup & puritan. Namun bagaimanakah si Rustal-Jakarta-Baru ini kan 'membayar' korpsnya? Itu persoalan lain.

Tapi tetep saja, akibat adanya boom-publishing ahok ini mungkin orang-orang lain yang jujur jadi lebih semangat walau dimusuhi banyak orang. Terimakasih untuk, 'mengajar indonesia' ala Ahok.
Well, masih ada hingga Oktober 2017 karena Ahok tidak menang di pilgub ini pastinya kinerja sampai tanggal segitu (kemungkinan besar) adalah kinerja terbaik, kecuali ada masalah hukum. Dan untuk bung Anies, belum tentu ending-storynya sama seperti Rustal Elion. Cerita gubernur baru belum dimulai...

NB: saya membahas ini dari sudut pandang mistikus, menjauhi diskriminasi protagonis dan antagonis. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar