Impian: betapa pentingnya ini
Berbicara tentang impian tidak ada habisnya, impian pun secara terminologi kalau kita artikan dalam bahasa inggris akan menjadi beberapa sinonim dalam kata seperti: Vision, Ideal, Dream, Revery, dll. Setiap kata terjemahan itu memiliki jiwa tersendiri, tetapi kata-kata tersebut tidak bisa dipisahkan dari yang namanya pengharapan.Impian dan pengharapan adalah seperti tujuan dan jalannya. Impian itu memberi pengharapan, tujuan itu memberikan jalan. Dengan memiliki impian yang jelas dan terarah maka jalan (pengharapan) bisa diwujudkan melalui kerja keras dan disiplin.
Mengapa harus jelas? Karena apabila ngambang kita akan sulit meraihnya. Jelas ini yang bagaimana? Menurut hemat saya / praktek yang saya lakukan: jelas ini seperti "menjadi presiden pada tahun 2035" / hal yang menjadi concern agar pencapaian ini bersifat pasti, dalam hal ini adalah waktu (tahun 2035). Who said that we don't need to actualize our dream? We need a good grabbing point so that we could achieve those position.
Terminologi jelas ini dijelaskan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang berarti terang; nyata; gamblang.
Kalau terarah? terarah maksudnya adalah pada dasarnya ketika kita melakukan pendekatan pada filosofi 'mendaki gunung' kita tahu bahwa sebenarnya kita memerlukan pijakan-pijakan yang bertingkat supaya bisa mencapai puncak / klimaksnya.
Atau coba bayangkan sebuah anak panah yang diarahkan dan sedang melesat pada sebuah sasaran (berupa apel), setiap usaha pemanah mulai dari latihan, busur dan anak panah yang digunakan adalah untuk mencapai 'terpanahnya sebuah sasaran' dan setiap tindakan yang dilakukan mengarah pada keberhasilan itu.
Setiap list yang kita tulis mengenai tujuan dan langkah-langkahnya harus kita jabarkan secara berkesinambungan dan jelas. Jangan sampai kita ingin menjadi penyanyi tapi malah kita belajar atau meng-investasi-kan waktu pada bermain game atau bergosip yang tidak bermutu.
Tapi? Penulis pernah sesekali tertendang oleh karena pada awalnya bersemangat dalam kerja keras, karena membaca buku "Rahasia Sang Waktu" yang sebenarnya sangat bagus isinya (ditulis oleh Awie Wang) tetapi jluntrungannya malah STUCK, STOPED, dan TOTALY LAZY and being Full and Passionate Procrastinator dikarenakan kehilangan 'Rasa Memiliki Sebuah Impian' ini. Rasa Kerja Keras penulis waktu itu dirasakan (secara psikologi) percuma, oleh karena tidak segera-segera mencapai impian yang telah diinginkan / dengan kata yang lebih tepatnya 'ekspektasi yang terlalu tinggi'. Nah! Tetapi akhirnya penulis menyampaikan dalam hal ini 'solusi' yang bisa membantu pemabaca untuk membantu mempertahankan konsistensi.
Apa saja hal itu?
- Tetapkan impian jangka panjang, dan capaian jangka pendek
- Tetapkan capaian jangka pendek untuk tidak terlalu mudah, tetapi tidak juga terlalu sulit. Dan apabila memiliki waktu, tulislah pencapaian-pencapaian ini dalam sebuah buku.
- Berikanlah pujian bagi pencapaian diri sendiri, hargailah usaha Anda. Bacalah buku hasil pencapaian itu untuk menyemangati. Menyemangati, menghargai dan mencintai diri adalah hal yang sangat penting dan banyak sekali di lupakan orang.
- Tulislah impian-impian / ketik print dan tempelah di dinding kamar Anda supaya sering Anda baca dan menjadi penyemangat diri.
- Buatlah sebuah model kartu disiplin yang bisa membantu anda bekerja dengan lebih baik. Kartu ini seperti sebuah absen di mana didalamnya ada hal-hal yang harus dilakukan dan dituruti setiap hari. Hal2 tersebut akan diskoring tiap hari untuk menilai 'kepantasan diri untuk mendapat impian-impian tersebut'.
- Kalau belum terlambat segera rencanakan resolusi Anda dalam setahun dan tempelah di dinding juga. Tandailah mana yang sudah, dan baca terus setiap hari mana yang belum. Tercapai / tidaknya resolusi ini adalah sama dengan pantas / tidaknya anda mendapatkan gelar-gelar yang Anda tulis dan impikan.
- Bukan munafik juga, tetapi tetapkanlah impian-impian Anda setara dengan apa yang diinginkan Allah / kata mudahnya "Buatlah Impian dalam Kebaikan". Impian tu jangan seperti "Dapat minum vodka di Rusia" / hal-hal yang tidak berguna lainnya. Tetapi lebih baik, "Membuat suatu taman sehat di tengah kota dengan uang sendiri, bagi tempat main anak-anak secara bebas dan aman". Buatlah suatu hal yang sosial: Karena hati Anda akan lebih terdorong melakukan hal tersebut karena selalu ada Good Will dalam diri manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu yang baik bagi orang lain.
Mungkin yang dituliskan penulis hanya 2% dari kisah perjalanan untuk mendefinisikan mimpi ini secara pribadi. Penulisan ini sebenarnya tidak untuk menuliskan Impian secara filsafat konseptual dan kontekstual, tetapi saya lebih menekankan pada bagaimana kita bekerja untuk mencapai impian itu secara konsisten. Apa yang harus kita lakukan agar tidak melupakan mimpi itu dan menjadi diri kita sepenuhnya. Google, Microsoft, McDonalds, dll berasal dari mimpi, foundernya pun juga sama-sama manusia, mereka bisa seperti itu mengapa kita tidak? Adakah alasan untuk itu? Mereka juga lahir dari 0 (nol). Ada satu pepatah yang sangat saya suka tentang ini "You are what you dreaming about"
Semoga berguna
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar