Suka {filsafat, ngoprek dan berkomentar}

Ilusi dengan ilusi

Tidak ada komentar
Ilusi / ilution didefinisikan sebagai:

An erroneous perception of reality. -> Sebuah persepsi yang salah tentang realitas.
An erroneous concept or belief. -> Sebuah konsep yang keliru atau kepercayaan.

Ilustrasi hipnotis


Sebelumnya memberi prolog mengapa saya menulis tentang ilusi? Sebenarnya ini tidak lepas dari kehidupan pribadi saya sendiri. Sadarkah Anda ketika kita sudah terpaku pada satu fokus alur pikiran maka kita akan sulit untuk melihat realitas sisi yang lain dalam sebuah kehidupan, bayangkan saja dengan melihat jam hipnotis tersebut, sadarkah anda dengan sekeliling anda saat ini? terlepas dari layar monitor ini? Dari mata, telinga, dan penciuman?



Ketika kita sandingkan dengan teori dualitas, maka akan selalu ada lawan / oposisi dari terminologi ilusi ini sendiri, yaitu kesadaran. Namun pada kenyataanya dunia sebelum surga menciptakan segala sesuatu dengan untung ruginya. Ilusi memiliki keuntungan juga kerugian, demikian juga kesadaran memiliki keuntungan juga kerugian. Saya tidak ingin mendefinisikan itu satu persatu karena akan memperkecil wawasan dan lapang pandang pembaca. Tetapi yang jelas konsep dunia yang idealis dengan satu nilai tidak akan mampu menyeimbangkan pikiran kita.

menuju ke tingkatan selanjutnya.

Ilustrasi Sharingan

Jika Anda tidak tau tentang gambar tsb, itu adalah konsep yang diperkenalkan mashashi kishimoto dalam komik besutannya yang berjudul Naruto. Mungkin Anda tertawa, tapi konsep sharingan ini sangat membantu  saya dalam melakukan ilusi (bahasa positifnya mensugesti) kepada orang lain, tetapi utamanya bagi diri saya sendiri. Anda bisa membaca komik naruto secara online untuk mengerti cerita sharingan ini. 

Konsep di sini adalah bahwa diceritakan kadang ilusi itu mampu membunuh kita karena kita tidak menyadari yang kita lakukan, tetapi ilusi itu mampu dilawan dengan ilusi lagi. 

Seperti misal: adegan di mana Itachi yang terilusi oleh Orochimaru utk menjadi mayat hidup yang kemudian menuruti segala perintahnya, tetapi dengan matanya sendiri Itachi mengilusi dirinya untuk kemudian berbalik dan melindungi Konoha (kota kelahirannya) dengan sepenuh hati.

Banyak pemikiran ataupun peraturan ataupun pengkondisian yang sebenarnya tidak cocok dengan realitas yang ada, namun kebanyakan orang menjalani itu sepintar-pintarnya tanpa mau sedikitpun menyelidiki hal itu dan berusaha keluar dari ilusi tersebut. Seperti misal: pola pembelajaran yang stagnan /pun adanya pembatasan umur bagi siswa untuk bisa masuk SD? 



Bukan maksud membawa pada gerakan revolusi ataupun aksi kritik sebesar-besarnya terhadap masalah tersebut, tetapi lebih pada penyadaran diri sendiri (dari ilusi) yang berujung pada tindakan nyata. Menurut saya kontemplasi atau waktu hening diperlukan untuk bisa mencapai kesejatian ini.

Demikian pun kembali pada konsep dualitas di awal, pasti ada positif dan negatif dari apa yang kita lakukan. 


‎"Those who cannot accept their real self always fail." - Uchiha Itachi #naruto






*karena hidup selayaknya dihidupi dengan baik

Tidak ada komentar :

Posting Komentar