Selamat tahun baru 2015
Sebenernya kalau menganggap kehidupan kita seperti pita yang meterannya hilang bisa kita katakan bahwa hari 31 desember 2014 tidak ada bedanya dengan 1 januari 2015. Tapi kata 'moment' sendiri adalah ciptaan manusia, manusia yang sifatnya teleologis ini tidak pernah ngawur / random dalam menciptakan suatu hal. Sesuatu ini selalu ada dasar atas tindakan pembuatannya apalagi terciptanya, sebuah kata, momen.
Sebagai suatu moment peringatan tahun baru, dapat diartikan: peringatan sebagai kata berarti untuk mengingat, mengingat apa? mengingat sejarah tahun. Tahun baru tidak ada jika tidak ada tahun lama, tidak bisa lah mengingat apa yang di masa depan, selalu kita kalau mengingat itu hubungannya dengan yang retrospektif (ke belakang / mundur / yang telah beralu). Sebenarnya lucu kata peringatan tahun baru sebenarnya, menurut saya pasnya peringatan tahun yang sudah lalu, hehehe... tapi di sini uniknya tahun baru dianggap sebagai moment peringatan.
![]() |
Ilustrasi manusia berpikir (sumber: static.e-junkie.com) |
Manusia sebagai makhluk teleologis selalu menginginkan baik dari daging / rasionya dipuaskan lebih dari level yang sebelumnya atau mencapai sesuatu yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dari sebelumnya mengatakan dimensi temporal (waktu). Momen sebagai saat (waktu /temporal), sebagai sebutan tunggal waktu menunjuk satu peristiwa yang mewujudkan sebutan nama peristiwa itu oleh manusia.
Satu waktu yaitu momen peringatan tahun baru dari paragraf sebelumnya saya sintesis menjadi waktu per-INGAT-an bagi perkembangan kita di tahun lalu untuk ditindak lanjuti di tahun selanjutnya. Konkretnya hal ini berimplikasi pada dibuatnya suatu resolusi (re: kembali/ulang, solusi: jalan keluar masalah), kembali ke jalan keluar masalah.
Saya tidak juga tau sejarahnya kenapa kok ada: resolusi. Tapi kembali ke aspek teleologis manusia, bisa jadi resolusi itu ya untuk mendukung tindak lanjut dan kebutuhan transendensi manusia. Hidup kita tidak pernah lepas dari masalah (perbedaan ideal dan kenyataan) karena manusia pada dasarnya tidak pernah puas. Resolusi sebagai deklarasi, deklarasi sebagai bagian pembahasaan yang menyadarkan diri manusia sebagai unfolding being, mengarahkan manusia keluar dari masalahnya dan mendunia.
![]() |
Ilustrasi lambang benzena (sumber:idyllic.files.wordpress.com) |
Resolusi berulang seperti lambang benzena (ular yang mengekor buntutnya), karena manusia juga memiliki kapasitas masing-masing untuk keluar dari kubangan masalahnya. Tapi masa lalu sebagai kesejarahan kita adalah selalu bagian dari resolusi, masa lalu sebenarnya hanya sejauh ingatan kita saja, sebatas membaca coretan buku harian, dll. Karena anak tidak akan ada tanpa ibunya, maka keutuhan resolusi adalah masa lalu sebagai memoria passionis tidak boleh ditinggalkan dalam menyongsong tindakan-tindakan di masa depan.
Manusia bisa dan mungkin sekali merubah keadaannya...
Selamat beresolusi...
Manusia bisa dan mungkin sekali merubah keadaannya...
Selamat beresolusi...
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar