Siapa itu SKM?
Halo kawan-kawanku, sekarang saya menulis tentang siapa itu SKM atau Sarjana Kesehatan Masyarakat, gelar untuk lulusan Fakulatas Kesehatan Masyarakat. Mungkin terdengar subjektif, tetapi memang saya menulis apa ini sebanyak pengetahuan yang saya miliki tentang SKM sebagai saat ini mahasiswa semester 4 (menuju ke 5) di Universitas negeri di Surabaya.Kita pertama akan merujuk pada kata Kesehatan Masyarakat itu sendiri. Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah kondisi sehat suatu masyarakat itu (secara menyeluruh). Kondisi kesehatan masyarakat yang menyeluruh akan meningkatkan produktivitas, dan kesejahteraan pada suatu Negara.
Bayangkan, usaha mempertahankan kesehatan masyarakat? Bagaimana kita mempertahankan kesehatan semisal saja dalam lingkup desa? Memang untuk awam pasti kelak mengatakan, ‘kesehatan itu kan tanggung jawab orang sendiri-sendiri?’ Tetapi akankah itu mungkin ketika mengetahui kesempatan tiap orang untuk mendapat pengetahuan dan akses kesehatan itu tidak sama? Tetapi kalau kawan-kawan sempat berpikir bahwa tidak sebegitu penting untuk memperhatikan permasalahan tersebut maka perlu kawan-kawan tahu bahwa penyakit infeksius (yang menyebar) mampu menyebar dari setiap rumah ketika tidak dilakukan penanganan yang tepat, dan mungkin saja bakteri / virus itu bisa masuk ke rumah kawan-kawan, dan kemudian menjadi suatu penyakit merebak yang sulit tersembuhkan.
Menuju suatu arti kesembuhan demikian juga perbedaan tugas antara SKM dan seorang dokter, secara gampangnya adalah pada penanganannya. SKM cenderung memposisikan fungsi untuk menangani suatu kondisi sebelum penyakit itu terjadi dan menyebar kepada masyarakat (holistik), berusaha memungkinkan kesehatan seseorang itu tetap ada dan terkontrol melalui berbagai cara mempengaruhi peraturan dan kebijakan kesehatan (advokasi) ataupun dengan cara-cara yang lain. Fungsi yang saya ceritakan di sini mencakup usaha preventif, promotif, dan rehabilitatif.
Sedangkan dokter hanya berusaha menangani / menyembuhkan dan merehabilitasi ketika pasien sudah sakit dan secara perorangan. Atau menyebutkannya sebagai fungsi kuratif.
Demikian di universitas saya (Universitas Airlangga, tepatnya Fakultas Kesehatan Masyarakat) terdapat 7 departemen yang berkaitan dengan keprofesian kesehatan masyarakat (yang mungkin bisa lebih menjelaskan di manakah keprofesian SKM itu diarahkan), yaitu:
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (mempelajari manajemen sistim dan administrasi di rumah sakit,guna terorganisirnya dan baiknya kelancaran pelayanan kesehatan yang ada , dan membuat suatu kebijakan kesehatan yang membatasi perusahaan nakal yang mengesampingkan dampak negative produksinya pada lingkungan)
Epidemiologi (mempelajari pola transmit penyakit, cara pencegahan penyakit agar tidak meluas)
Gizi Kesehatan (mempelajari takaran gizi yang sehat, seimbang, dan keamanan bahan makanan, pola gizi. Seperti menentukan takaran makanan untuk diet pada orang-orang diabetes ataupun sakit jantung)
Kesehatan Lingkungan (mempelajari bagaimana menjaga agar terjadi keseimbangan yang sehat antara aktivitas manusia dan lingkungan melalui suatu system yang baik. Seperti misal pengelolaan sampah yang baik dan tersistematis menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah,dll. )
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (mempelajari ergonomi tubuh yang paling baik , mengembangkan system keamanan untuk pekerja yang berisiko untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang ada. Semisal helm pelindung kepala, ataupun baju pelindung untuk pekerja di reactor nuklir)
Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku (mempelajari psikologi dan antropologi masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa maupun yang sudah sepuh untuk bagaimana suatu percontohan perilaku sehat itu diterima dengan baik. Secara singkat dapat saya contohkan semisal dulu kawan-kawan pernah mendapat pendidikan kesehatan berupa panggung boneka, iklan di TV tentang kesehatan, tulisan berbahaya labeling pada rokok. Promkes (Promosi Kesehatan) ini juga kadang dihubungkan dengan bagaimana system informasi kesehatan bisa berjalan dengan baik).
Biostatistika (mempelajari system surveilans yang berkaitan dengan tingkat / persentase kesehatan suatu masyarakat (secara holistik), perhitungan-perhitungan rate dan probabilitas semisal: umur harapan hidup, angka kematian ibu, angka kematian balita, dsb dilakukan di sini. Biostatistika penting karena menyangkut kepastian perhitungan untuk suatu masyarakat).
SKM menurut opini saya akan sangat membantu kedepannya. Dengan berkolaborasi dalam berbagai jenis pekerjaan lain yang terkait, SKM dituntut untuk mampu melaksanakan pembangunan kesehatan yang terintegrasi. Karena seperti kita tahu banyaknya penyakit yang tidak tersembuhkan ataupun penyakit potensial lain yang mungkin lebih membahayakan? Apa menunggu terkena penyakit dahulu sebelum kemudian disembuhkan? Iya kalau sembuh, kalau tidak bisa?
Ataupun bagaimana dengan persoalan sampah? Kotornya air sungai? Angka kelahiran tinggi (berimplikasi pada jumlah warga sejahtera)? Atau mungkin umur harapan hidup yang semakin menurun juga akhirnya menunjukan menurunnya kualitas lingkungan hidup dan makanan tempat di mana kita tinggal. SKM yang terintegrasi dengan profesi lain sekali lagi ditekankan untuk bisa berkolaborasi mengendalikan permasalahan itu. Karena seperti yang kita tahu, ini adalah kepentingan kita bersama.
Masih banyak fakta-fakta kesehatan lain di Indonesia yang perlu dicermati, tetapi kemudian ini hanyalah blog kawan, tempat saya membagi cerita tidak bisa banyak-banyak. Mungkin juga dengan posting pertama ini saya juga meresmikan label baru “SKM” yang akan membahas hal-hal keilmuan saya ini.
Terimakasih.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar